Gua Badami - Arsitektur
Gua Badami dibangun dengan menggunakan batu pasir yang tersedia di perbukitan di kota. Gua memiliki pintu masuk, mukha mandapa atau beranda, aula, dan kuil kecil atau grarbha griha. Veranada didukung oleh serangkaian kolom dan tanda kurung. Gua-gua tersebut dibangun atas dasar arsitektur Nagara dan Dravida. Ada lima gua di Badami, empat di antaranya buatan manusia dan kelima alami. Berikut adalah deskripsi dari kelima gua tersebut.
Gua 1
Gua 1 memiliki ketinggian sekitar 18m dan bisa dimasuki melalui tangga. Setiap langkah diukir dengan petugasLord Shivadalam postur berbeda. Terdapat beranda dengan ukuran 21m x 20m dan empat kolom yang masing-masing memiliki gambar Dewa Siwa dalam posisi menari yang berbeda. Penjaga pintu gua berukuran 1,879 kaki.
Ada gambar Dewa Siwa dengan delapan belas tangan yang menunjukkan gerakan berbeda. Beberapa dari mereka memiliki ular melingkar sementara beberapa memegang kendang, kapak, dan trisula. Gambar putranya Ganesh dan banteng Nandi dibuat di sisinya. Salah satu dinding gua memiliki gambarGoddess Durga siapa yang membunuh Mahishasura.
Gambar Dewa Ganesh Kartikeya, Dewi Lakshmi dan Parvati juga dapat dilihat di dinding. Bersamaan dengan ini, gambarHarihara dan Ardhanarishwarajuga ada. Harihara adalah gambar dari setengah Siwa dan setengah Wisnu dengan tinggi 2,36m. Ardhanarishwara adalah gabungan gambar Dewa Siwa dan Dewi Parvati. Gambar dari semua dewa dan dewi telah dihiasi dengan burung dan hewan yang mengelilinginya.
Gua 2
Gua 2 dibangun pada abad ke - 6 M dan didedikasikan untuk Dewa Wisnu. Gua ini dapat dicapai melalui 64 anak tangga. Di pintu masuk, ada beranda yang memiliki empat pilar. Gua tersebut memiliki sosok Dewa Wisnu yang berupaTrivikrama. Sosok Dewa Wisnu lainnya adalah berupaVaraha penghematan Mother Earth.
Avatar dari Lord Krishna dan teks dari Puranasjuga bisa ditemukan di dalam goa. Dua penjaga bersenjata dapat ditemukan di pintu masuk gua dengan bunga di tangan mereka. Langit-langit gua memiliki roda yang memiliki enam belas jari-jari ikan. Seiring dengan ini, adaswasikas dan flying pasangan yang juga dapat ditemukan di langit-langit.
Terdapat balai di dalam goa yang memiliki dimensi 10.16mx 7.188mx 3.45m. Aula tersebut memiliki delapan pilar berbentuk bujur sangkar dan disusun dalam dua baris. Gua itu dibangun dengan gaya Deccan antara abad ke - 6 dan ke -7 .
Gua 3
Gua 3 juga didedikasikan untuk Dewa Wisnu dan merupakan gua terbesar di antara lima gua. Ada banyak gambar di dalam gua yang diantaranyaTrivikrama, Anantasayana, Paravasudeva, Bhuvaraha, Harihara dan Narsimha. Gua 3 dapat dicapai melalui 60 anak tangga. Ada beranda di dalam gua yang berukuran 21m x 20m.
Beranda dipisahkan dari aula oleh empat pilar berukir. Ada enam pilar yang menopang gua dan masing-masing berukuran 0,23m 2 . Gua ini juga memiliki tiang-tiang, tiang-tiang, dan braket, dan setiap braket diukir dengan figur manusia mitologi pria dan wanita.
Lukisan-lukisan di langit-langit gua telah pudar. GambarLord Brahma, pernikahan Dewa Siwa dan Dewi Parvati juga ada. Bersamaan dengan ini, berbagai postur Dewa Wisnu juga dapat dilihat di dalam gua.
Gua 4
Gua 4 didedikasikan untuk Tirthankaras of Jainisme. Pintu masuk gua memiliki beranda yang memiliki lima teluk dengan empat kolom berbentuk persegi. Ada aula setelah melintasi beranda yang memiliki empat pilar di mana dua di antaranya berdiri sendiri dan dua lainnya bergabung. Aula tersebut mengarah ke tempat suci yang lebarnya 7,8m dan dalam 1,8m.
Ada sosok Lord Mahavira tapak pada a lion thronedan dikelilingi oleh petugas. Dindingnya memiliki sosokParshvanathdan ketinggian gambar adalah 2,3 m. Kepala dewa dihiasi ular kobra berkepala banyak. Gambar dariIndrabhuti Gautama dan Bahubali juga hadir disana.
Empat ular menutupi Indrabhuti Gautama dan kaki Bahubali dikelilingi ular. Brahmi dan Sundari, putri Bahubali, juga duduk bersamanya. Tempat suci di dalam gua memiliki gambar Dewa Mahavira.
Gua 5
Gua 5 merupakan gua alami yang berukuran sangat kecil. Ada sebuah patung tetapi tidak ada yang tahu dari dewa mana patung itu berasal. Ada yang bilang itu milik Dewa Wisnu dan ada yang bilang itu milik Buddha. Dikatakan juga bahwa patung itu milik beberapa dewa Jain. Patung itu duduk di atas singgasana dan gambar pohon, gajah dan singa ada di samping patung itu.