DBMS - Arsitektur
Desain DBMS bergantung pada arsitekturnya. Itu bisa tersentralisasi atau desentralisasi atau hierarkis. Arsitektur DBMS dapat dilihat sebagai single tier atau multi-tier. Arsitektur n-tier membagi seluruh sistem menjadi terkait tetapi independenn modul, yang dapat dimodifikasi, diubah, diubah, atau diganti secara independen.
Dalam arsitektur 1-tier, DBMS adalah satu-satunya entitas di mana pengguna langsung duduk di DBMS dan menggunakannya. Setiap perubahan yang dilakukan di sini akan langsung dilakukan di DBMS itu sendiri. Ini tidak menyediakan alat praktis untuk pengguna akhir. Desainer dan programmer database biasanya lebih suka menggunakan arsitektur single-tier.
Jika arsitektur DBMS adalah 2-tier, maka DBMS harus memiliki aplikasi yang dapat diakses oleh DBMS. Programmer menggunakan arsitektur 2-tier dimana mereka mengakses DBMS melalui aplikasi. Di sini tingkat aplikasi sepenuhnya tidak bergantung pada database dalam hal operasi, desain, dan pemrograman.
Arsitektur 3 tingkat
Arsitektur 3-tier memisahkan tingkatannya satu sama lain berdasarkan kompleksitas pengguna dan bagaimana mereka menggunakan data yang ada dalam database. Ini adalah arsitektur yang paling banyak digunakan untuk mendesain DBMS.
Database (Data) Tier- Pada tingkat ini, database berada bersama dengan bahasa pemrosesan kuerinya. Kami juga memiliki relasi yang menentukan data dan batasannya pada level ini.
Application (Middle) Tier- Pada tingkat ini terdapat server aplikasi dan program yang mengakses database. Untuk pengguna, tingkat aplikasi ini menyajikan tampilan database yang diabstraksikan. Pengguna akhir tidak menyadari keberadaan database di luar aplikasi. Di sisi lain, tingkat database tidak mengetahui adanya pengguna lain di luar tingkat aplikasi. Oleh karena itu, lapisan aplikasi berada di tengah dan bertindak sebagai mediator antara pengguna akhir dan database.
User (Presentation) Tier- Pengguna akhir beroperasi pada tingkat ini dan mereka tidak tahu apa-apa tentang keberadaan database di luar lapisan ini. Pada lapisan ini, beberapa tampilan database dapat disediakan oleh aplikasi. Semua tampilan dibuat oleh aplikasi yang berada di tingkat aplikasi.
Arsitektur database multi-tier sangat dapat dimodifikasi, karena hampir semua komponennya independen dan dapat diubah secara independen.