Arsitektur Microservice - Cetak Biru
Microservice mengimplementasikan SOA secara internal. Dalam arti yang lebih luas, kita dapat menganggapnya sebagai bagian dari satu aplikasi SOA.
Aturan & Alur Kerja
Berikut adalah prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan saat mengembangkan layanan mikro.
High Cohesion- Semua model bisnis perlu dibagi lagi menjadi bagian bisnis terkecil sebanyak mungkin. Setiap layanan harus difokuskan untuk melakukan hanya satu tugas bisnis.
Independent - Semua layanan harus bersifat full stack dan independen satu sama lain.
Business Domain Centric - Software akan memodularisasi sesuai dengan unit bisnis dan tidak berbasis tier.
Automation- Penerapan pengujian akan otomatis. Cobalah untuk memperkenalkan interaksi manusia yang minimal.
Observable - Setiap layanan akan bersifat full stack dan harus dapat disebarkan secara independen dan dapat diamati seperti aplikasi perusahaan.
Manajemen Tim
"Two Pizza Rule" adalah semacam aturan yang membatasi jumlah peserta dalam tim pengembangan layanan mikro. Menurut aturan ini, jumlah anggota tim untuk satu aplikasi harus sangat sedikit sehingga bisa diberi makan dua pizza. Umumnya, jumlahnya tidak boleh lebih dari 8. Karena layanan mikro bersifat full stack, tim juga bersifat full stack. Untuk meningkatkan produktivitas, kami perlu membangun satu tim yang terdiri dari maksimal 8 anggota dengan semua jenis keahlian yang dibutuhkan untuk layanan tersebut.
Manajemen tugas
Tugas merupakan peran penting dalam siklus hidup pengembangan perangkat lunak. Mengembangkan aplikasi skala besar dapat dipecah menjadi beberapa unit tugas kecil. Mari kita anggap kita perlu mengembangkan salah satu aplikasi seperti Facebook. Kemudian, fungsionalitas "Masuk" dapat dianggap sebagai tugas dari seluruh proses pembuatan. Kemajuan untuk masing-masing tugas ini perlu dipantau dengan baik di bawah tenaga profesional yang sangat terampil. Agile adalah struktur proses terkenal yang diikuti di industri untuk mengikuti manajemen tugas yang baik.