Bahan: Logam dan Non Logam 1
pengantar
Logam dapat dibedakan dari non-logam berdasarkan sifat kimia dan fisiknya.
Sifat logam yang dapat digunakan untuk membuat lembaran tipis disebut sebagai malleability.
Properti logam yang dapat ditarik menjadi kabel dikenal sebagai ductility.
Logam biasanya keras, mudah dibentuk, berkilau, ulet, nyaring, dan konduktor panas dan listrik yang baik. Misalnya besi, tembaga, kalsium, aluminium, magnesium, dll.
Bahan, yang tidak nyaring dan merupakan konduktor panas dan listrik yang buruk, disebut sebagai non-metals. Misalnya belerang, karbon, oksigen, fosfor, dll.
Beberapa logam, seperti sodium dan potassium lembut dan bisa dipotong dengan pisau.
Mercury adalah satu-satunya logam, yang tetap dalam keadaan cair pada suhu kamar.
Ketika sulfur dioksida dilarutkan dalam air, terbentuk asam sulfat. Ilustrasi - Sulfur dioksida (SO 2 ) + Air (H 2 O) → Asam sulfat (H 2 SO 3 ).
Oksida non-logam bersifat asam.
Asam sulfat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
Fosfor adalah non-logam yang sangat reaktif dan mudah terbakar setiap kali terkena udara.
Untuk mencegah kontak fosfor dengan oksigen atmosfer, Fosfor disimpan dalam air.
Pada pembakaran, logam mudah bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan oksida logam, ini bersifat basa.
Non-logam bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan oksida non-logam; ini bersifat asam.
Beberapa logam bereaksi dengan air dan menghasilkan logam hidroksida dan gas hidrogen.
Bukan logam biasanya tidak bereaksi dengan air.
Logam juga bereaksi dengan asam dan menghasilkan gas hidrogen dan garam logam.
Non-logam biasanya tidak bereaksi dengan asam.
Penggunaan Logam dan Bukan Logam
Logam digunakan dalam pembuatan mesin, pesawat terbang, mobil, kereta api, satelit, gadget industri, peralatan memasak, ketel air, dll.
Non-logam digunakan dalam pupuk untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Non-logam digunakan dalam pemurnian air.
Non-logam digunakan dalam cracker.