Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan adalah sebuah proses, spesialisasi perusahaan, dan pengetahuan. Pengertian manajemen perubahan sebagai proses atau tugas dapat digambarkan sebagai pedang bermata dua.
Tepi pertama diterapkan pada perubahan internal secara berurutan dalam perusahaan yang sedang berjalan. Tujuannya adalah untuk menerapkan metode baru dan sistem terkontrol secara lebih efektif di perusahaan.
Ujung kedua dari pedang manajemen perubahan berlaku untuk perubahan di mana perusahaan mempraktikkan sedikit atau tidak ada kontrol (seperti undang-undang, pergolakan sosial dan politik, dll.).
Ubah sebagai Sistem
Pendekatan sistem melibatkan dua fondasi penting -
Pertama, ia menetapkan bahwa tidak ada yang bisa berubah tanpa mempengaruhi setiap bagian dari sistem tempatnya berada.
Kedua, perubahan di salah satu bagian sistem memengaruhi setiap bagian lain dari sistem.
Sistem dapat dikategorikan sebagai baik open atau closed sistem.
Sistem terbuka sangat responsif terhadap lingkungan luar. Sebaliknya, sistem tertutup kurang responsif terhadap dampak lingkungan. Tidak ada sistem yang dapat sepenuhnya ditutup - sejauh mana sistem terbuka atau tertutup ditentukan oleh sejauh mana perubahan dapat dikontrol.
Masalah Perubahan
Masalah perubahan mencakup satu atau lebih divisi atau kelompok, seluruh perusahaan, atau satu atau lebih aspek lingkungan perusahaan.
Fondasi sistem membutuhkan jawaban setidaknya untuk lima "W" dan satu "H" (Siapa, Apa, Mengapa, Dimana, dan Kapan… lalu Bagaimana).
Beberapa contoh berikut dapat digunakan untuk merumuskan pertanyaan khusus -
- Siapa dari perusahaan yang perlu dilibatkan dalam perubahan?
- Latihan apa yang perlu diubah?
- Mengapa kita perlu mengubah praktik yang sedang berlangsung?
- Di mana perubahan paling dibutuhkan?
- Kapan perusahaan akan mempertimbangkan implementasi?
- Bagaimana cara mengubah praktik tradisional kami menjadi lebih baik?
Ubah Tahap Program
Model proses disusun dalam tiga fase -
Phase 1 − Creating the change foundation - Ini berfokus pada penyelarasan elemen bisnis dan kepemimpinan melalui pembuatan tujuan baru yang berfokus pada pelanggan, membangun sponsor, dan mengamankan komitmen dan kemampuan.
Phase 2 − Designing the change plan - Berfokus pada penyelarasan misi perusahaan dengan rencana perubahan dan penentuan tantangan.
Phase 3 − Implementing the change plan - Ini berfokus pada penerapan perubahan dengan bantuan program komunikasi dan manajemen klien yang efektif.
Proses dan Strategi Komunikasi
Komunikasi memainkan peran penting dalam level strategis, taktis, dan personal dalam menciptakan perubahan. Komunikasi penting untuk -
Selaraskan kinerja karyawan dan perusahaan dengan tujuan bisnis.
Memungkinkan klien untuk memahami, dan merangkul perubahan melalui pendidikan dan persuasi.
Kirimkan catatan khusus tentang perubahan (lima W dan satu H)
Dukung umpan balik, ulasan, dan interaksi untuk memastikan kepemilikan dan kesuksesan.
Memotivasi untuk bertindak.
Libatkan melalui pendekatan "apa untungnya bagi saya" yang kuat.
Agar efektif dan efisien, tim manajemen perubahan terdiri dari minimal satu pakar komunikasi, yang kemudian didukung oleh tim spesialis komunikasi.
Tugas tim komunikasi perubahan meliputi -
- Identifikasi masalah yang mempengaruhi setiap segmen yang berdampak karena perubahan.
- Penentuan alat komunikasi gabungan yang dibutuhkan.
- Memastikan bahwa umpan balik yang tepat dan mekanisme tinjauan tersedia.
- Penciptaan langkah-langkah efektif untuk menilai efisiensi dan efektivitas komunikasi.
Rekomendasi Akhir
Rekomendasi ini mengikuti daftar taktik "yang harus dilakukan" yang dapat diterapkan dalam mengelola perubahan.
Be open to change - Perubahan tidak bisa dihindari - cara orang menangani dan mengendalikannya memberikan hasil yang positif daripada negatif bagi perusahaan atau individu.
Remember - Fungsi manajemen perubahan adalah untuk menertibkan situasi yang kacau dan kacau, bukan berpura-pura sudah terorganisir dengan baik, terstruktur, dan disiplin.