Tes Apersepsi Tematik - Tindakan Pencegahan
Siswa yang belajar psikologi diberikan instruksi rinci tentang bagaimana menganalisis interpretasi gambar yang diberikan oleh mata pelajaran. Alasan di balik ini adalah ada banyak faktor di balik cerita versi seseorang. Siswa pada umumnya disarankan untuk mencoba dan mengasumsikan hubungan positif dalam kehidupan nyata subjek dengan narasinya, alih-alih menafsirkan setiap kata yang diucapkan sebagai indikator dari beberapa kesedihan yang tersembunyi.
Penguji juga perlu waspada dan peka terhadap examinee’s cultural and socialLatar Belakang. Misalnya, kucing dianggap suci oleh orang Mesir, namun orang India memiliki pandangan yang berbeda. Burung hantu akan menghasilkan emosi yang berbeda pada anak dari budaya yang berbeda.
Tidak hanya itu, para ahli juga mengacu pada riwayat pribadi dan medis sebelumnya guna mendapatkan analisis yang akurat terhadap TAT seseorang. Dengan begitu, mereka akan memiliki konteks dan arah saat mencoba menafsirkan narasinya, tanpa langsung mengambil kesimpulan.
Seseorang yang baru saja kehilangan seseorang yang disayang akan sering merujuk pada tema kematian dan kesedihan dalam penceritaannya, sehingga informasi penting ini membuat penguji memahami konteks ucapan orang tersebut. Dia akan mengerti bahwa ini adalah narasi tentang seseorang yang berada dalam situasi yang menyedihkan, bukan orang yang selalu sedih.
Analyze the following image
Bergantung pada jenis kelamin Anda, Anda mungkin sudah memiliki kesan positif atau negatif tentang pria ini. Anak perempuan sangat banyak memberi gambar seperti ini peringkat negatif, sedangkan tidak banyak anak laki-laki yang keberatan dengan gambar seperti itu. Ini memberi kita wawasan tentang peran yang dimainkan gender dalam merumuskan narasi di TAT.
Akhirnya, tidak adanya sistem penilaian yang dinormalisasi atau terstandarisasi adalah salah satu tantangan terbesar dalam mengekang multiplisitas dengan TAT. Henry Murray, yang secara luas dianggap sebagai salah satu penulis TAT yang paling berpengaruh, pernah benar-benar mencoba menghitung jumlah pasti variabel yang mungkin diperhitungkan dalam Tes Apersepsi Tematik.
Hingga saat ini, belum ada satu sistem seragam yang melintasi pertimbangan profesional dan diterima secara universal. Inilah alasan mengapa setiap skor TAT baru akan berbeda. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa ilmuwan telah menyarankanthe usage of computers in TAT scoring, namun ada reaksi kritis dari komunitas ilmiah lainnya, karena mereka merasa bahwa mesin tidak akan dapat mengkalibrasi emosi, dan tidak akan dapat membaca yang tersirat.