Apa Penyebab Attention Deficit?
Media sosial telah mengubah cara kita berkomunikasi, menjalin hubungan baru, dan mengembangkannya. Ini juga mengubah cara orang biasanya menangani banyak tugas pada waktu yang sama. Apa yang hanya sebuah teori yang diusulkan bertahun-tahun sebelumnya, sekarang telah menjadi fakta yang mapan bahwa multitasking sebenarnya gagal untuk kedua tujuan, yang seharusnya diselesaikannya.
Sudah diterima secara luas sekarang bahwa multitasking sebenarnya membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dan kemudian, kualitasnya selalu lebih buruk. Di era teknologi dan layanan, kita telah terbiasa dengan kepuasan instan dari rasa ingin tahu dan mendapatkan jawaban. Dalam situasi seperti itu, orang kehilangan kesabaran untuk mencari fakta.
Bagaimana Media Digital Mengubah Rentang Perhatian Kita?
Media digital dan teknologi telah bersatu untuk menghasilkan lebih banyak informasi sekarang daripada sebelumnya. Artinya, orang didorong untuk mengumpulkan informasi sekilas, dibandingkan dengan membaca dan menganalisis informasi. Kemudian fakta dipisahkan dari fiksi.
Perhatian telah menjadi aset berharga saat ini dan media digital menggunakannya sebagai mata uang. Lewatlah sudah hari-hari ketika perusahaan online dulu menghasilkan uang dari penjualan langsung. Saat ini, mereka semua telah memasuki model perolehan pendapatan tidak langsung. Ini adalah model di mana mereka berusaha untuk menjadi platform mapan yang dikunjungi oleh kerumunan penjelajah internet. Ini semua tentangeyeballs, clicks, taglines, petitions.
Pengeboman Informasi
Membombardir informasi di outlet online dapat menyebabkan perhatian seseorang berfluktuasi dengan sangat mudah. Ini seperti seseorang yang baru saja masuk ke makanan prasmanan dan menemukan berbagai macam hidangan disajikan di depan matanya. Karena dia tidak dapat mencoba tangannya di semua hidangan pada saat yang sama, dia harus berhenti setelah beberapa hidangan. Setelah dia selesai, dia tidak akan kembali ke hidangan itu, bahkan jika dia merasa sangat lezat. Dia beralasan, "Mengapa semua hal menyenangkan, padahal saya dapat memiliki beberapa hal yang bagus?”
Dunia Semakin Kecil
Jika kalian pernah menonton film Pirates of the Caribbean: World's End, kalian pasti pernah melihat momen retrospektif yang indah, di mana Kapten Barbosa merefleksikan bahwa dunia semakin mengecil. Yang dijawab oleh Kapten Jack Sparrow dengan gayanya yang menirukan, “Tidak. Dunia masih sama, sobat; hanya ada sedikit di dalamnya ”.
Singkatnya, inilah masalah yang dihadapi orang dengan konten saat ini. Berkat kemajuan teknologi dalam hidup kita, kita dapat melakukan perjalanan ke seluruh dunia dengan satu klik mouse.
Beberapa klik akan membawa kita ke puncak Tembok Besar China dan beberapa klik lagi akan membawa kita ke dataran es Greenland. Dunia memang tampak seperti tempat yang lebih kecil sekarang, berkat Internet yang memiliki kecepatan lebih dari angin yang berlayar di kapal. Tapi bila beberapa klik dapat membawa kita ke seluruh dunia; apakah kita benar-benar punya waktu tersisa untuk membiarkan satu gambar indah tetap ada di layar komputer kita, sehingga kita bisa melihatnya lama, membiarkannya menggerakkan emosi kita?