Design Thinking - Inovasi Sosial
Masalah sosial selalu merupakan masalah yang kompleks, yang memiliki terlalu banyak untaian yang melekat padanya. Terlalu banyak aspek dari suatu masalah yang seringkali diabaikan oleh para inovator sosial. Namun, memecahkan masalah sosial membutuhkan pertimbangan semua fakta dan angka, dan kemudian mengerjakannya. Inilah alasan mengapa pemikiran desain banyak digunakan untuk inovasi sosial. Akibatnya, organisasi nirlaba mulai menggunakan pemikiran desain secara ekstensif akhir-akhir ini.
Contoh IDEO
Pada tahun 2008, Bill dan Melinda Gates Foundation meminta IDEO untuk menyusun proses pemikiran desain. Yayasan tersebut menginginkan kode tersebut digunakan oleh LSM tingkat akar rumput untuk menyelesaikan masalah bagi petani kecil di negara berkembang. Sebuah tim dari IDEO bekerja selama berbulan-bulan bekerja sama dengan Pusat Penelitian Internasional tentang Wanita, Heifer International, dan Perusahaan Pengembangan Internasional untuk mendapatkan wawasan tentang proses merancang produk baru. Produk, proses, dan layanan ini akan diintegrasikan dengan proses baru IDEO.
Sebagai hasil dari program kemitraan ini, Human Centered Design Toolkit dikembangkan. Metodologi ini memungkinkan organisasi untuk menggunakan proses berpikir desain itu sendiri.
Teladan Yayasan Naandi
Di kota Hyderabad di India, instalasi pengolahan air komunitas Yayasan Naandi menyediakan air bersih. Meski demikian, warga masih menggunakan air gratis yang tidak aman untuk dikonsumsi dan membuat orang sakit. Penduduk desa menggunakan air yang tidak aman bukan karenaaffordability issues or accessibility issues, tetapi karena kekurangan dalam desain keseluruhan sistem.
Masalahnya, kaum perempuan tidak bisa membawa kembali wadah air yang berat ke rumah mereka dari pabrik. Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan proses berpikir desain. Anggaplah ini sebagai latihan untuk memikirkan ide bagaimana masalah yang dihadapi oleh penduduk desa ini dapat diselesaikan dengan metodologi design thinking.
Studi kasus - Embrace Baby Warmer
Pemikiran desain memberikan a collaborative, human centered approachuntuk memecahkan beberapa masalah paling mendesak di dunia. ItuEmbrace Baby Warmeradalah solusi yang dibuat oleh tim mahasiswa dari Universitas Stanford untuk mengatasi masalah menjaga suhu selama enam jam untuk bayi yang baru lahir. Ini telah membantu lebih dari 22.000 bayi berat lahir rendah di seluruh dunia untuk tetap hangat. Di Nepal, bayi berat lahir rendah sering mengalami hipotermia yang fatal karena inkubator yang tidak berfungsi. Daerah-daerah yang kekurangan listrik mengalami masalah ini.
Dengan menggunakan metodologi pemikiran desain, para siswa menghasilkan solusi inovatif. Kantong tidur yang mereka kembangkan untuk bayi baru lahir itu portabel dan tidak membutuhkan listrik. Dengan cara ini, nyawa dapat diselamatkan tanpa bergantung pada inkubator.
Pemikiran desain menekankan pada pembuatan prototipe solusi dengan cepat dan mengujinya sehingga desainer dapat mengambil umpan balik dengan cepat dan mengerjakan saran sedini mungkin. Ada banyak contoh inovasi sosial di masa lalu yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Stanford di negara-negara seperti Bangladesh, Nepal, India, Pakistan, dll dan banyak yang masih berlangsung. Pemikiran desain membantu orang-orang dari semua disiplin ilmu untuk mencoba dan mencari solusi untuk situasi dan masalah yang mendesak di dunia sekitar.