Politik Tempat Kerja - Efek Negatif
Ada banyak orang yang tidak melihat politik kantor seperti itu. Banyak ahli sosial mengatakan bahwa Politik Kantor hanyalah cara di mana orang-orang yang berbeda dengan kepribadian yang berbeda-beda melakukan dalam perjalanan mereka untuk mendapatkan keuntungan karena keterampilan sosial, persuasi dan kemampuan mereka. Meskipun, mereka menyebutkan bahaya memanipulasi karyawan, yang paling sering mengakibatkanCounterproductive Workplace Behavior dan Workplace Deviance.
Manipulasi psikologis adalah kerajinan menggunakan pengaruh sosial untuk mengubah persepsi seseorang di benak orang, melalui penggunaan tipu daya, penyesatan, dan pelecehan. Tujuan dari taktik ini adalah untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau mendapatkan gelar yang lebih tinggi di tempat kerja, seringkali dengan biaya orang lain. Harus diperjelas di sini bahwa pengaruh sosial itu sendiri bukanlah hal yang negatif tetapi bila digunakan untuk melemahkan seseorang dan membuat orang lain tampak tidak produktif, maka itu menjadi alat yang jahat.
Pakar Industri telah mempelajari keberadaan Machiavellianisme secara ekstensif dalam organisasi, dan menghubungkannya dengan dua kekuatan yang merugikan di tempat kerja -
Counterproductive Workplace Behavior
Workplace Deviance
Perilaku kerja yang kontraproduktif (CWB)adalah perilaku yang menggambarkan seorang karyawan terlibat dalam aktivitas yang benar-benar berlawanan dengan apa yang dilakukannya. Ini membuatnya tidak hanya tidak produktif tetapi juga merugikan kepentingan sah perusahaan. Perilaku ini juga terkait dengan kepribadian karyawan yang memamerkannya. Peristiwa yang membuat stres dapat membuat orang yang tenang berperilaku sangat berbeda dibandingkan dengan seseorang yang memiliki masalah kemarahan.
Workplace Devianceberasal dari istilah 'deviance' yang berarti membelokkan norma yang diterima. Di tempat kerja, ini diidentifikasi sebagai perilaku karyawan yang tidak pantas. Karyawan yang menunjukkan perilaku ini melakukannya sebagai pembalasan atas perlakuan tidak adil mereka di tangan orang. Ini berbatasan dengan balas dendam dan dapat menyebabkan berbagai jenis penyimpangan seperti -
Production deviance - Berangkat lebih awal, sengaja menunda pekerjaan, atau istirahat panjang.
Property deviance - Sabotase aset, pencurian, dan permintaan curang.
Political deviance - Menunjukkan favoritisme, bergosip, atau menyalahkan orang lain.
Personal aggression - Pelecehan, pelecehan verbal, dan teguran.
Case Study
Sebuah survei terbaru mengungkapkan hal itu 5% of workers in Europe are victims of bullying and harassmentdi tempat kerja mereka. Membandingkan angka-angka ini dengan bukti empiris sebelumnya tentang jenis perilaku ini di perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, seorang staf perbankan Brasil telah melaporkan bahwa 7,9% karyawan telah menjadi sasaran bullying, setidaknya seminggu sekali dalam 6 bulan terakhir.
Para anggota staf ini menjelaskan bahwa perundungan sebagai penugasan dengan beban kerja yang tidak dapat diatur yang merusak kesehatan mental dan fisik, diberi tenggat waktu yang membingungkan, dan penugasan pekerjaan tingkat rendah yang di bawah standar kompetensi mereka.
Berdasarkan temuan penelitian ini, korban bullying berhenti membela hak-haknya seperti mendapatkan uang lembur atau cuti sakit setelah terus menerus terpapar perilaku dekaden tersebut.