Etika Rekayasa - Tragedi Gas Bhopal

Tragedi Gas Bhopal merupakan bencana industri terparah di dunia yang terjadi pada tahun 1984, akibat kebocoran gas dari pabrik produksi pestisida, The Union Carbide India Limited (UCIL) terletak di Bhopal, Madhya Pradesh.

Dipercaya bahwa manajemen yang kendur dan pemeliharaan yang tertunda bersama-sama menciptakan situasi di mana pemeliharaan pipa rutin menyebabkan aliran balik air ke tangki MIC, yang memicu bencana.

Apa Penyebab Bencana?

Pada dini 3 Desember rd , 1984, angin bergulir membawa awan abu-abu beracun dari Carbide Pabrik Union di Bhopal, Madhya Pradesh India. Gas beracun yang dilepaskan adalah 40 tonMethyl Iso Cyanate (MIC). Gas khusus ini sangat beracun yang bocor dan menyebar ke seluruh kota.

Gambar berikut menunjukkan bagaimana tanaman hancur setelah kecelakaan itu.

Penduduk kota, terbangun karena awan gas yang menyesakkan dan berjuang untuk bernapas. Mereka mulai mati-matian berlari di jalanan yang gelap. Para korban tiba di rumah sakit, sesak dan buta.

Orang-orang yang selamat memiliki paru-paru, otak, mata, otot yang sangat terpengaruh. Sistem pencernaan, neurologis, reproduksi dan kekebalan mereka juga terpengaruh secara berbahaya. Keesokan paginya, saat matahari terbit dengan cerah, jalanan dipenuhi dengan mayat manusia dan hewan, pepohonan menjadi hitam dan udara dipenuhi bau busuk.

Penyebab Kecelakaan

Tim Union Carbide Corporation (UCC) dan juga tim CBI (Central Bureau of Investigation) melakukan investigasi terpisah atas penyebab insiden tersebut dan sampai pada kesimpulan yang sama. Dapat dipahami bahwa alarge volume of water had been released into the MIC tank and this further caused a chemical reaction that forced the pressure release valve to open and allowed the gas to leak.

Investigasi UCC membuktikan dengan kepastian virtual bahwa bencana tersebut disebabkan oleh masuknya air langsung ke Tangki 610 melalui selang yang terhubung ke tangki.

Bukti dokumenter yang dikumpulkan setelah kejadian tersebut mengungkapkan bahwa katup di dekat bagian pencucian air di pabrik telah tertutup sepenuhnya dan anti bocor. Berdasarkan beberapa penyelidikan, sistem keamanan yang diterapkan tidak dapat mencegah reaksi kimia sebesar ini menyebabkan kebocoran.

Sistem keamanan dirancang sedemikian rupa sehingga air tidak dapat masuk kecuali jika sengaja dialihkan dan aliran air dibiarkan paksa. Penyebab dan orang yang bertanggung jawab atas operasi yang disengaja ini tidak diketahui.

Efek Fatal

Sesuai pengumuman pemerintah, total 3,787kematian segera terjadi. Sekitar8,000 dari korban meninggal dalam waktu dua minggu dan lainnya 8,000 or more meninggal karena penyakit akut yang disebabkan karena gas nantinya.

Surat pernyataan pemerintah tahun 2006 menyebutkan bahwa penyebab kebocoran gas tersebut 5,58,125 cedera, termasuk 38,478 luka parsial sementara dan kira-kira 3,900melumpuhkan luka parah dan permanen. Tidak ada yang bisa mengatakan jika generasi mendatang tidak akan terpengaruh.

Efek awal paparan adalah -

  • Coughing
  • Iritasi mata yang parah
  • Merasa mati lemas
  • Sensasi terbakar di saluran pernapasan
  • Blepharospasm
  • Breathlessness
  • Sakit perut
  • Vomiting

Staf di rumah sakit terdekat tidak memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk menangani korban dalam situasi seperti itu. Untuk menambah ini, tidak ada obat penawar yang dikenalMIC. Oleh karena itu, bahkan setelah lari ke rumah sakit, para korban tidak dapat disembuhkan dan kebanyakan dari mereka pada akhirnya harus menghadapi kematian.

Penyebab utama kematian adalah -

  • Choking
  • Kehancuran Peredaran Darah Refleksogenik
  • Edema Paru
  • Edema Serebral
  • Nekrosis Tubular
  • Degenerasi Lemak Hati
  • Necrotizing Enteritis

Sebagai akibat dari bencana ini, angka kematian bayi meningkat 300% dan angka kematian neonatal sekitar 200%. Ini kemudian dikenal sebagai bencana terburuk di dunia di sektor industri.