The Art of Happiness - Mengukur
Mengukur Kebahagiaan - Pada Skala Kesejahteraan Subyektif
Sangat penting untuk mengukur kebahagiaan seseorang. Tanpa pengukuran yang tepat, hampir tidak mungkin untuk menentukan apakah seseorang menjadi lebih bahagia dalam hidup atau tidak. Setiap orang punya cara berbeda untuk mengukur kebahagiaan. Namun, dalam tutorial ini, kita akan mempelajari Skala Kesejahteraan Subyektif yang dibuat oleh Ed Diener, seorang psikolog, profesor dan penulis Amerika.
Sebelum melihat skala kesejahteraan subjektif, penting untuk memahami apa arti kesejahteraan subjektif. Subjective well-beingmengacu pada bagaimana orang mengalami kualitas hidup mereka. Itu termasukcognitive judgments dan emotional reactionsuntuk situasi. Sejumlah psikolog telah mendefinisikan kebahagiaan sebagai kombinasi kepuasan hidup dan frekuensi relatif dari efek positif dan negatif. Aspek kognitif melibatkan evaluasi kehidupan seseorang, kepuasan, dll.
Pertanyaan Kesejahteraan Subyektif
Subjective well-being questions are not entirely subjectivekarena pertanyaannya dilaporkan sendiri. Namun, pertanyaan meminta responden untuk menilai perasaan mereka, daripada mengingat informasi faktual dan inilah yang membuat pertanyaan agak subjektif. Indikator obyektif malah menggunakan parameter seperti tingkat pendidikan, standar kesehatan dan kondisi kerja untuk menentukan kebahagiaan. Namun, pertanyaan obyektif tidak memperhitungkan persepsi manusia. Tetapi persepsi manusia dianggap sebagai tokoh sentral dalam kesejahteraan individu. Alasannya adalah bahwa satu-satunya orang yang mengetahui apakah seseorang sedang merasa rendah atau tinggi adalah individu itu sendiri.
Ada tiga pendekatan untuk menentukan kesejahteraan subjektif seseorang -
- Evaluative
- Experience
- Eudemonic
Evaluatif
Dalam pendekatan evaluatif, seseorang dituntut untuk melakukan refleksi kognitif terhadap kehidupannya. Responden diminta untuk menilai kehidupan mereka berdasarkan parameter kesehatan, pekerjaan, kualifikasi pendidikan, hubungan dll. Selain itu,Cantril Ladderjuga digunakan. Responden diminta untuk menilai hidup mereka dalam skala 0 sampai 10.
Pengalaman
Pendekatan pengalaman bertujuan untuk menilai kualitas emosi dari pengalaman seseorang. Faktor-faktor seperti frekuensi, intensitas dan jenis efek setiap saat digunakan dalam pendekatan ini. Metode sepertiDay Reconstruction Method (DRM) dan Experience Sampling Method (ESM) juga digunakan untuk merekam suasana hati dan kesejahteraan seseorang sepanjang hari di berbagai aktivitas.
Eudemonik
Pendekatan eudemonik didasarkan pada keyakinan bahwa setiap individu memiliki kebutuhan psikologis yang mendasari untuk menambah makna hidup seseorang. Faktor-faktor yang termasuk dalam pendekatan ini antara lain otonomi, hubungan, keterlibatan, kendali, kompetensi, tujuan dan pencapaian.
Itu Satisfaction with Life Scale(SLWS) adalah skala yang akan kita gunakan di awal tutorial ini. Ini latihan kecil. Tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut dan beri peringkat pada skala 1-7.
- Dalam banyak hal, hidup saya mendekati cita-cita saya.
- Kondisi hidup saya sangat baik.
- Saya puas dengan hidup saya.
- Sejauh ini, saya mendapatkan hal-hal penting yang saya inginkan dalam hidup.
- Jika saya bisa kembali tepat waktu, saya hampir tidak akan mengubah apa pun.
Skor yang Anda berikan berarti sebagai berikut -
- 7 - Sangat setuju
- 6 - Setuju
- 5 - Sedikit setuju
- 4 - Baik setuju maupun tidak setuju
- 3 - Sedikit tidak setuju
- 2 - Tidak Setuju
- 1 - Sangat tidak setuju
Tambahkan semua skor dan hitung jumlahnya dengan penjelasan yang diberikan untuk setiap skor di bawah ini.
- 31 - 35: Sangat puas
- 26 - 30: Puas
- 21 - 25: Sedikit puas
- 20: Netral
- 15 - 19: Sedikit tidak puas
- 10 - 14: Tidak Puas
- 5 - 9 Sangat tidak puas
Ini adalah bagaimana kesejahteraan subjektif diukur. Ini membantu Anda untuk menentukan seberapa bahagia Anda dalam hidup dan membantu para psikolog untuk mengukur tingkat kebahagiaan orang lain. Meskipun bukan metode yang sangat mudah, namun skala ini banyak digunakan saat ini.