Perilaku Konsumen - Sikap
Sikap konsumen dapat diartikan sebagai perasaan disukai atau tidak disukai yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek. Seperti kita ketahui, seseorang dengan sikap positif lebih cenderung membeli suatu produk dan ini menghasilkan kemungkinan menyukai atau tidak menyukai suatu produk.
Sikap konsumen pada dasarnya terdiri dari keyakinan terhadap, perasaan terhadap dan niat berperilaku terhadap beberapa objek.
Beliefmemainkan peran penting bagi konsumen karena dapat bersifat positif atau negatif terhadap suatu objek. Misalnya, beberapa orang mungkin mengatakan teh itu baik dan mengurangi ketegangan, yang lain mungkin mengatakan terlalu banyak teh tidak baik untuk kesehatan. Keyakinan manusia tidak akurat dan dapat berubah sesuai situasi.
Konsumen memiliki kekhususan tertentu feelingsterhadap beberapa produk atau merek. Terkadang perasaan ini didasarkan pada keyakinan tertentu dan terkadang tidak. Misalnya, seseorang merasa tidak nyaman ketika memikirkan tentang pizza burst keju, karena kandungan keju atau lemaknya yang sangat banyak.
Behavioral intentionsmenunjukkan rencana konsumen sehubungan dengan produk. Ini terkadang merupakan akibat logis dari keyakinan atau perasaan, tetapi tidak selalu. Misalnya, seseorang secara pribadi mungkin tidak menyukai restoran, tetapi mungkin mengunjunginya karena itu adalah tempat nongkrong untuk teman-temannya.
Fungsi Sikap
Berikut ini adalah fungsi sikap
Adjustment Function - Sikap membantu orang untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan keadaan yang berbeda.
Ego Defensive Function- Sikap dibentuk untuk melindungi ego. Kita semua peduli dengan harga diri dan citra kita sehingga produk yang meningkatkan ego kita adalah sasaran dari sikap semacam itu.
Value Expression Function- Sikap biasanya mewakili nilai-nilai yang dimiliki individu. Kami mendapatkan nilai-nilai, melalui pendidikan dan pelatihan kami. Sistem nilai kita mendorong atau menghalangi kita untuk membeli produk tertentu. Misalnya, sistem nilai kita mengizinkan atau melarang kita membeli produk seperti rokok, alkohol, obat-obatan, dll.
Knowledge Function- Individu terus menerus mencari pengetahuan dan informasi. Ketika seseorang mendapatkan informasi tentang produk tertentu, dia menciptakan dan mengubah sikapnya terhadap produk tersebut.
Model Sikap
Berikut adalah contoh-contoh sikap
Tri-component Model - Menurut model tri-komponen, sikap terdiri dari tiga komponen berikut.
Cognitive Component- Komponen pertama adalah komponen kognitif. Ini terdiri dari pengetahuan atau persepsi individu terhadap beberapa produk atau layanan melalui pengalaman pribadi atau informasi terkait dari berbagai sumber. Pengetahuan ini, biasanya menghasilkan keyakinan, yang dimiliki konsumen, dan perilaku tertentu.
Affective Component- Bagian kedua adalah komponen afektif. Ini terdiri dari perasaan, sentimen, dan emosi seseorang untuk merek atau produk tertentu. Mereka memperlakukannya sebagai kriteria utama untuk tujuan evaluasi. Keadaan pikiran juga berperan besar, seperti kesedihan, kebahagiaan, kemarahan, atau stres, yang juga mempengaruhi sikap konsumen.
Conative Component- Komponen terakhir adalah komponen konatif, yang terdiri dari niat atau kemungkinan seseorang terhadap suatu produk tertentu. Ini biasanya berarti perilaku sebenarnya dari orang tersebut atau niatnya.