Perilaku Konsumen - Pengenalan Masalah
Manajer bisnis harus terampil, memiliki keahlian dalam pengenalan masalah dan teknik solusi untuk menjadi bantuan terbesar dalam membimbing perusahaan mereka menuju kesuksesan yang lebih besar.
Dalam pengenalan masalah, konsumen mengenali masalah atau kebutuhan atau keinginan. Pembeli mengetahui perbedaan antara keadaan sebenarnya dan beberapa keadaan yang diinginkan.
Kebutuhan dapat dihasilkan oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang - kelaparan, haus, seks, dll. Meningkat ke tingkat yang cukup untuk menjadi pendorong. Suatu kebutuhan juga dapat dihasilkan oleh rangsangan eksternal.
Pada tahap ini, pemasar harus mengevaluasi perspektif konsumen dengan mempertimbangkan pertanyaan dasar seperti -
- Jenis kebutuhan atau masalah atau upaya apa yang muncul.
- Apa yang menyebabkan mereka dan
- Bagaimana hal itu mengarahkan konsumen ke produk tertentu.
Hirarki Kebutuhan Maslow
Psikolog Amerika Abraham Harold Maslow percaya bahwa, kebutuhan diatur dalam bentuk hierarki. Hanya setelah manusia mencapai kebutuhan pada tahap tertentu, barulah ia pindah ke tahap berikutnya. Diagram piramida yang menunjukkan hierarki kebutuhan Maslow.
Menurut teori Maslow, ketika seorang manusia naik ke level hierarki telah memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam hierarki, seseorang pada akhirnya dapat mencapai aktualisasi diri. Maslow pada akhirnya menyimpulkan bahwa, aktualisasi diri bukanlah hasil yang biasa dari pemenuhan kebutuhan manusia lainnya. Kebutuhan manusia seperti yang diidentifikasi oleh Maslow adalah sebagai berikut -
Di bagian bawah level hierarki adalah "Kebutuhan dasar atau kebutuhan fisiologis" manusia - makanan, air, tempat tinggal, tidur, seks, dll.
Tingkatan berikutnya adalah "Kebutuhan Keselamatan - Keamanan, Ketertiban, Keamanan dan Stabilitas". Kedua langkah ini penting untuk kelangsungan hidup fisik orang tersebut.
Tingkat kebutuhan ketiga adalah "Love and Belonging", yang merupakan kebutuhan psikologis; Ketika individu telah merawat diri secara fisik, mereka siap untuk berbagi diri dengan orang lain, seperti dengan keluarga, teman dan kerabat.
Tingkat keempat dicapai ketika individu merasa nyaman dengan apa yang telah mereka capai. Ini adalah level "Esteem", kebutuhan untuk menjadi mampu dan diakui, seperti posisi, status dan level kesuksesan.
Tingkat kelima adalah tingkat "Kognitif" atau "aktualisasi diri", di mana individu secara intelektual menstimulasi diri mereka sendiri dan mengeksplorasi pertumbuhan mereka.
Terakhir, ada level "Estetika", yaitu kebutuhan akan harmoni, persatuan, keteraturan dan keindahan.