Manajemen Bakat - Anjuran & Larangan

Setiap proses memiliki apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Untuk mempertahankan pertumbuhan yang seimbang, organisasi memerlukan hal-hal tertentu untuk dipraktikkan dan beberapa hal lain yang harus dihindari.

Anjuran dan Larangan dalam Manajemen Bakat

Tabel berikut mencantumkan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam manajemen bakat.

Do's Larangan
Adopsi satu bahasa di seluruh organisasi Jangan abaikan tujuan organisasi.
Ciptakan lingkungan kerja yang kondusif di mana karyawan dapat memberikan upaya terbaiknya untuk mewujudkan tujuan organisasi Jangan kehilangan fokus
Berdayakan karyawan agar mereka memiliki proses tersebut Jangan takut untuk meningkatkan keterampilan dan mengembangkan karyawan
Hubungkan karyawan dan bangun kepercayaan Jangan terlalu mengatur
Hasilkan ide baru dan terapkan sesuai kebutuhan bisnis Jangan meremehkan pengalaman dan sejarah organisasi
Pertahankan keseimbangan antara membawa orang baru dan ide-ide segar Jangan kehilangan keseimbangan atau kendali atas karyawan di organisasi
Menyebarkan kesadaran tentang visi, misi, dan tujuan organisasi Jangan menyebarkan rumor tentang hal-hal yang tidak diinginkan tentang organisasi
Hormati karyawan dan perlakukan mereka sebagai aset berharga organisasi Jangan menghina karyawan atau membuat mereka tidak mampu
Berikan pengakuan, penghargaan, dan nilai kepada karyawan atas keberhasilan menyelesaikan setiap pekerjaan yang ditugaskan Jangan mendorong manajemen mikro

Kiat untuk Manajemen Bakat yang Efektif

Berikut adalah tip-tip tertentu untuk meningkatkan manajemen talenta dan fungsi SDM organisasi.

  • Pahami tujuan dan pentingnya manajemen bakat.

  • Pahami strategi bisnis masa depan organisasi.

  • Identifikasi kesenjangan bakat dan persyaratan untuk mendorong bisnis.

  • Rancang rencana bakat dan tutup celahnya.

  • Ambil keputusan perekrutan dan promosi yang akurat.

  • Fokus pada elemen yang dibutuhkan dalam suksesi manajemen bakat.

  • Kembangkan bakat untuk meningkatkan kinerja.

  • Bangun sistem komunikasi yang tepat.

  • Mengukur dampak bisnis pada efektivitas tenaga kerja sebelum dan sesudah implementasi.

  • Rancang kebijakan penghargaan dan pengakuan.

  • Menyusun program pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan keterampilan karyawan.