Manajemen Bakat - Kesenjangan Bakat
Pada bab ini, kita akan membahas apa itu talent gap dan bagaimana tim HR menerapkan metode Talent Management untuk mengisi talent gap tersebut.
Apa itu Talent Gap?
Kesenjangan bakat mengacu pada kurangnya personel terampil dalam suatu organisasi. Setiap organisasi terkadang menghadapi masalah kesenjangan bakat yang sulit. Departemen SDM berusaha sekuat tenaga untuk mengisi celah ini melalui berbagai metode, yang sebagian besar akan dibahas dalam bab-bab selanjutnya dari tutorial ini.
Kesenjangan bakat yang terus-menerus cenderung menghambat pertumbuhan dan perkembangan organisasi. Ini juga berdampak negatif pada motivasi karyawan karena mereka merasa kehilangan motivasi karena kurangnya orang berbakat untuk mencari instruksi dan saran yang diperlukan agar bekerja secara efektif.
Ketika sebuah organisasi dipenuhi dengan kesenjangan bakat, kinerjanya agak buruk dalam segala hal. Ini adalah saat manajer SDM masuk untuk mengisi kesenjangan dengan merekrut orang-orang berbakat untuk bekerja di organisasi.
Bagaimana Cara Mengisi Celah Bakat?
Untuk mengisi kesenjangan bakat dalam suatu organisasi, Departemen SDM perlu mengikuti langkah-langkah dasar tertentu. Ini membantu dalam mencari solusi untuk mengatasi kesenjangan bakat. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengatasi kesenjangan bakat.
Ketahui Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan (KSA) yang diperlukan untuk posisi atau lowongan.
Identifikasi area di mana kemahiran dibutuhkan.
Cari orang dengan KSA yang diperlukan dalam industri atau pasar.
Pilih kandidat yang tepat atau layak dengan kemahiran yang dibutuhkan.
Identifikasi kesenjangan keterampilan kandidat dengan posisi tersebut.
Susun rencana untuk mengurangi kesenjangan keterampilan.
Berikan pelatihan dan penyegaran kepada karyawan yang baru direkrut.
Luncurkan rencana pengembangan profesional untuk membantu karyawan berhasil dalam peran mereka.
Penilaian berkala atas kinerja individu dan identifikasi area di mana pelatihan ekstra atau perhatian khusus diperlukan.
Penyelarasan yang berkelanjutan antara kebutuhan organisasi dan kinerja karyawan sangat penting dalam memenuhi tujuan organisasi.
Diketahui bahwa talent gap memiliki efek negatif sedang hingga tinggi pada bisnis. Ini juga mengurangi daya saing dan produktivitas. Ini menghambat tingkat partisipasi dan mengurangi moral karyawan dalam sebuah organisasi.
HRD perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengurangi kesenjangan bakat ke tingkat yang dapat diabaikan agar tidak menghambat produktivitas tenaga kerja.
Strategi untuk Mengurangi Kesenjangan Bakat
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu mengurangi kesenjangan bakat dalam suatu organisasi -
Kembangkan Budaya Pengembangan Bakat
Budaya adalah lingkungan untuk orang-orang di tempat kerja. Setiap organisasi memiliki budayanya sendiri. Budaya dalam suatu organisasi mencakup norma dan perilaku yang menguraikan nilai-nilai bersama. Manajer perlu membangun dan memelihara budaya yang efektif untuk kepentingan organisasi yang lebih besar.
Budaya organisasi harus dipupuk sedemikian rupa sehingga memfasilitasi untuk mempertahankan, mempertahankan, dan menumbuhkan bakat.
Bertindak sebagai Model Peran
Bersikaplah transparan tentang kebutuhan Anda sendiri untuk belajar, berkembang, dan berbagi. Rangkul keterbukaan. Pemimpin tidak pernah lebih kuat daripada saat mereka terbukti belajar.
Perkuat Nilai Pembelajaran
Lakukan lebih dari percakapan awal tentang tujuan. Tanyakan kepada karyawan apa yang ingin mereka capai dan apa yang mereka rasakan sebagai celah mereka. Saat seseorang menyelesaikan tugas, rayakan hasil dan pembelajarannya, terutama jika tugas tidak diselesaikan dengan lancar. Perkuat nilai-nilai bersama.
Bangun Proses Berkelanjutan
Manajer harus melatih dan mengembangkan orang-orangnya. Setiap karyawan tahu bidang apa yang perlu mereka tingkatkan, dan bagi mereka yang memiliki potensi tinggi, jalur karier harus dikembangkan yang memberi mereka rasa hubungan yang berkelanjutan dengan organisasi.
Perkuat Nilai Bersama
Setiap karyawan harus dapat menghubungkan produktivitas dan tanggung jawab kerja sehari-hari dengan nilai-nilai organisasi. Mereka perlu memahami pekerjaan dan alasan menyelesaikan pekerjaan dengan sukses.
Memanfaatkan Masalah sebagai Peluang
Masalah di tempat kerja harus dilihat oleh karyawan sebagai peluang untuk mengembangkan keterampilannya dan mengasah bakatnya untuk kinerja masa depan. Mempelajari penyebab dan tekanan yang melekat dalam masalah dapat bermanfaat bagi organisasi dan karyawan.