Manajemen Strategis - Diversifikasi
Strategi diversifikasi digunakan untuk memperluas lini produk perusahaan dan beroperasi di beberapa pasar yang berbeda. Strategi umum meliputi diversifikasi konsentris, horizontal dan konglomerat.
Setiap strategi berfokus pada metode diversifikasi tertentu. Strategi konsentris digunakan ketika perusahaan ingin meningkatkan portofolio produknya untuk memasukkan produk serupa yang diproduksi dalam perusahaan yang sama, strategi horizontal digunakan ketika perusahaan ingin menghasilkan produk baru di pasar yang sama, dan strategi diversifikasi konglomerat digunakan ketika sebuah perusahaan mulai beroperasi di dua atau lebih industri yang tidak terkait.
Strategi diversifikasi membantu meningkatkan fleksibilitas dan mempertahankan keuntungan selama periode ekonomi yang lesu.
Warren Buffet on Diversification
“Diversification is protection against ignorance, it makes little sense for those who know what they’re doing.”
Diversifikasi Konsentris
Strategi diversifikasi konsentris memungkinkan perusahaan menambahkan produk serupa ke bisnis yang sudah mapan. Misalnya, ketika sebuah perusahaan komputer yang memproduksi komputer pribadi menggunakan menara mulai memproduksi laptop, ia menggunakan strategi konsentris. Pengetahuan teknis untuk usaha baru berasal dari bidang karyawan yang terampil saat ini.
Strategi diversifikasi konsentris merajalela di industri produksi pangan. Misalnya, produsen saus tomat mulai memproduksi salsa dengan menggunakan fasilitas produksinya saat ini.
Diversifikasi Horizontal
Diversifikasi horizontal memungkinkan perusahaan untuk mulai menjelajahi zona lain dalam hal pembuatan produk. Perusahaan bergantung pada pangsa pasar pelanggan setia saat ini dalam strategi ini. Ketika produsen televisi mulai memproduksi lemari es, freezer dan mesin cuci atau pengering, ia menggunakan diversifikasi horizontal.
Sisi negatifnya adalah ketergantungan perusahaan pada satu kelompok konsumen. Perusahaan harus memanfaatkan loyalitas merek yang terkait dengan produk saat ini. Ini berbahaya karena produk baru mungkin tidak mendapatkan keuntungan yang sama seperti produk perusahaan lainnya.
Diversifikasi Konglomerat
Dalam strategi diversifikasi konglomerat, perusahaan akan berusaha memasuki pasar yang sebelumnya belum dimanfaatkan. Ini sering dilakukan dengan menggunakan merger dan akuisisi.
Pindah ke industri baru sangat berbahaya, karena tidak terbiasa dengan industri baru. Loyalitas merek juga dapat berkurang jika kualitas tidak dikelola. Namun, strategi ini menawarkan peningkatan fleksibilitas dalam menjangkau pasar ekonomi baru.
Misalnya, perusahaan yang bergerak di bidang perbaikan otomotif dapat memasuki industri produksi mainan. Setiap perusahaan memungkinkan basis pelanggan yang lebih luas. Ada peluang pendapatan ketika penjualan satu industri goyah.