Teori Motivasi
pengantar
Motivasi adalah salah satu faktor kunci yang mendorong kita untuk mencapai sesuatu. Tanpa motivasi, kami tidak akan melakukan apa-apa. Oleh karena itu, motivasi merupakan salah satu aspek kunci dalam pengelolaan perusahaan. Untuk mencapai hasil bisnis terbaik, organisasi perlu menjaga agar karyawan tetap termotivasi.
Dalam rangka memotivasi karyawan, organisasi melakukan berbagai aktivitas. Kegiatan yang dilakukan perusahaan pada dasarnya merupakan hasil dan temuan teori motivasi tertentu.
Berikut adalah teori motivasi utama yang dipraktekkan di dunia modern:
Teori
1. Teori Kebutuhan Acquired
Menurut teori ini, orang dimotivasi oleh keserakahan akan kekuasaan, prestasi, dan afiliasi. Dengan menawarkan pemberdayaan, gelar dan token terkait lainnya, orang dapat termotivasi untuk melakukan pekerjaan mereka.
2. Teori Aktivasi
Manusia dapat dengan mudah dibangkitkan oleh sifatnya. Dalam teori motivasi ini, gairah digunakan untuk membuat orang tetap termotivasi. Ambil tentara sebagai contoh. Gairah untuk melenyapkan musuh merupakan faktor motivasi yang baik.
3. Mempengaruhi Ketekunan
Mari kita ambil contoh. Seorang karyawan tertarik pada perusahaan karena reputasinya. Begitu karyawan mulai bekerja, dia mengembangkan loyalitas terhadap perusahaan. Belakangan, karena beberapa masalah, perusahaan kehilangan reputasinya, tetapi loyalitas karyawan tetap ada.
4. Konsistensi Sikap-Perilaku
Dalam teori motivasi ini, penyelarasan sikap dan perilaku digunakan untuk memotivasi orang.
5. Teori Atribusi
Dorongan yang orang miliki untuk atribut digunakan sebagai faktor motivasi. Biasanya, orang suka mengaitkan diri sendiri dan orang lain dalam konteks yang berbeda. Kebutuhan ini digunakan untuk motivasi dalam teori ini.
Sebagai contoh, menerbitkan nama seseorang di majalah adalah motivasi yang baik bagi orang yang sama untuk terlibat lebih jauh dalam menulis.
6. Disonansi Kognitif
Teori ini menekankan fakta bahwa ketidaksesuaian dengan sesuatu dapat membuat orang tidak nyaman dan akhirnya memotivasi mereka untuk melakukan hal yang benar.
7. Teori Evolusi Kognitif
Ini dapat dianggap sebagai teori motivasi yang paling banyak digunakan di banyak domain. Saat kami memilih tugas untuk diselesaikan, kami membaginya menjadi tugas yang bisa dikerjakan. Orang tersebut termotivasi untuk melakukan tugas karena tugas tersebut dapat dilakukan.
8. Teori Konsistensi
Teori ini menggunakan nilai-nilai internal kita untuk membuat kita tetap termotivasi. Sebagai contoh, jika kita berjanji untuk melakukan sesuatu, kita akan merasa tidak enak karena tidak melakukannya.
9. Teori Kontrol
Memberikan kendali kepada seseorang adalah salah satu cara terbaik untuk memotivasi mereka. Orang sangat senang memiliki kendali atas berbagai hal.
10. Bias Disconfirmation
Orang bisa termotivasi dengan menjaga mereka di lingkungan yang selaras dengan apa yang mereka yakini.
11. Teori Drive
Kebutuhan orang untuk memuaskan kebutuhan mereka digunakan dalam teori ini. Sebagai contoh, bayangkan kasus di mana seseorang kelaparan di rumah yang tidak dikenal dan menemukan makanan di bawah tangga. Ketika orang yang sama merasa lapar di rumah lain yang tidak dikenal, orang tersebut mungkin melihat ke bawah tangga.
12. Efek Kemajuan yang Diberkahi
Teori motivasi ini menggunakan kemajuan sebagai faktor motivasi.
13. Teori Escape
Menahan orang tersebut di tempat yang salah dapat memotivasi orang tersebut untuk melarikan diri dari tempat tersebut. Ini kadang-kadang digunakan di lingkungan perusahaan bagi karyawan untuk menemukan di mana mereka sebenarnya berada.
14. Motivasi Ekstrinsik
Ini juga salah satu teori yang paling banyak digunakan di dunia korporat. Karyawan termotivasi melalui penghargaan.
15. Teori Penetapan Tujuan
Keinginan untuk mencapai tujuan adalah kekuatan pendorong di balik teori motivasi ini.
16. Model Investasi
Organisasi meminta karyawan untuk berinvestasi pada hal-hal tertentu. Jika Anda telah berinvestasi pada sesuatu, Anda akan termotivasi untuk meningkatkan dan memperbaikinya.
17. Psikologi Positif
Dengan cara ini, karyawan termotivasi dengan membuat mereka bahagia dalam hal lingkungan, penghargaan, ruang pribadi, dll.
18. Teori Reaktansi
Mengurangi gaji karyawan yang berkinerja rendah dan kemudian menetapkan tujuan untuk mendapatkan gaji kembali adalah salah satu contoh dari jenis motivasi ini.
Kesimpulan
Teori motivasi menyarankan banyak cara untuk menjaga agar karyawan tetap termotivasi pada apa yang mereka lakukan. Meskipun seorang manajer tidak diharuskan untuk mempelajari semua teori motivasi ini, memiliki gambaran tentang teori tertentu dapat menjadi keuntungan untuk aktivitas sehari-hari.
Teori-teori ini memberi manajer seperangkat teknik yang dapat mereka coba di lingkungan perusahaan. Beberapa teori ini telah digunakan dalam bisnis selama beberapa dekade, meskipun kita tidak mengetahuinya secara eksplisit.