Jenis Kontrak Proyek
pengantar
Dalam dunia bisnis, kontrak digunakan untuk menjalin kesepakatan bisnis dan kemitraan. Para pihak yang terlibat dalam perikatan bisnis memutuskan jenis kontrak.
Biasanya, jenis kontrak yang digunakan untuk perikatan bisnis bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan dan sifat industrinya.
Kontrak hanyalah perjanjian yang diuraikan antara dua pihak atau lebih. Satu atau lebih pihak dapat memberikan produk atau layanan sebagai imbalan atas sesuatu yang disediakan oleh pihak lain (klien).
Jenis kontrak adalah hubungan utama antara pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis dan jenis kontrak menentukan risiko proyek.
Mari kita lihat jenis kontrak yang paling banyak digunakan.
Harga Tetap (Lump Sum)
Ini adalah jenis yang paling sederhana dari semua kontrak. Istilahnya cukup lugas dan mudah dimengerti.
Sederhananya, penyedia layanan setuju untuk menyediakan layanan yang ditentukan untuk jangka waktu tertentu dan klien setuju untuk membayar sejumlah uang tetap untuk layanan tersebut.
Jenis kontrak ini dapat menentukan berbagai tonggak pencapaian serta KPI (Indikator Kinerja Utama). Selain itu, kontraktor mungkin memiliki kriteria penerimaan yang ditetapkan untuk pencapaian dan pengiriman akhir.
Keuntungan utama dari jenis kontrak ini adalah kontraktor mengetahui total biaya proyek sebelum proyek dimulai.
Patokan harga
Dalam model ini, proyek dibagi menjadi beberapa unit dan biaya untuk setiap unit ditentukan. Jenis kontrak ini dapat diperkenalkan sebagai salah satu metode yang lebih fleksibel dibandingkan dengan kontrak harga tetap.
Biasanya, pemilik (kontraktor / klien) proyek memutuskan perkiraan dan meminta penawar untuk menawar setiap elemen proyek.
Setelah penawaran, tergantung pada jumlah penawaran dan kualifikasi penawar, keseluruhan proyek dapat diberikan kepada penyedia layanan yang sama atau unit yang berbeda dapat dialokasikan ke penyedia layanan yang berbeda.
Ini adalah pendekatan yang baik ketika unit proyek yang berbeda memerlukan keahlian yang berbeda untuk menyelesaikannya.
Biaya Plus
Dalam model kontrak ini, penyedia layanan mendapat penggantian untuk mesin, tenaga kerja, dan biaya lainnya, selain kontraktor yang membayar biaya yang disepakati kepada penyedia layanan.
Dalam metode ini, penyedia layanan harus menawarkan jadwal terperinci dan alokasi sumber daya untuk proyek tersebut. Selain itu, semua biaya harus dicantumkan dengan benar dan harus dilaporkan kepada kontraktor secara berkala.
Pembayaran dapat dibayarkan oleh kontraktor pada frekuensi tertentu (seperti bulanan, triwulanan) atau pada akhir pencapaian.
Insentif
Kontrak insentif biasanya digunakan ketika ada beberapa tingkat ketidakpastian dalam biaya proyek. Meskipun ada perkiraan yang hampir akurat, tantangan teknologi dapat berdampak pada sumber daya secara keseluruhan serta upaya.
Jenis kontrak ini umum untuk proyek yang melibatkan program percontohan atau proyek yang memanfaatkan teknologi baru.
Ada tiga faktor biaya dalam kontrak Insentif; harga target, keuntungan target dan biaya maksimum.
Mekanisme utama dari kontrak Insentif adalah membagi setiap target harga yang terlampaui antara klien dan penyedia layanan untuk meminimalkan risiko bisnis bagi kedua belah pihak.
Retainer (Waktu dan Material - T&M)
Ini adalah salah satu pertunangan terindah yang bisa dilakukan oleh dua atau lebih pesta. Jenis keterlibatan ini adalah jenis yang paling bebas risiko di mana waktu dan materi yang digunakan untuk proyek diberi harga.
Untuk melakukan pembayaran, kontraktor hanya perlu mengetahui waktu dan material untuk proyek tersebut. Jenis kontrak ini memiliki siklus pengiriman yang singkat, dan untuk setiap siklus, perkiraan terpisah dikirim dari kontraktor.
Setelah kontraktor menandatangani perkiraan dan Pernyataan Kerja (SOW), penyedia layanan dapat mulai bekerja.
Tidak seperti kebanyakan jenis kontrak lainnya, kontrak retainer sebagian besar digunakan untuk perikatan bisnis jangka panjang.
Persentase Biaya Konstruksi
Jenis kontrak ini digunakan untuk proyek teknik. Berdasarkan sumber daya dan material yang dibutuhkan, diperkirakan biaya konstruksi.
Kemudian, klien mengontrak penyedia layanan dan membayar persentase dari biaya proyek sebagai biaya untuk penyedia layanan.
Sebagai contoh, ambil skenario membangun rumah. Asumsikan bahwa perkiraan mencapai $ 230.000.
Ketika proyek ini dikontrakkan ke penyedia layanan, klien mungkin setuju untuk membayar 30% dari total biaya sebagai biaya konstruksi yang mencapai $ 69.000.
Kesimpulan
Memilih jenis kontrak adalah langkah paling penting dalam membuat perjanjian bisnis dengan pihak lain. Langkah ini menentukan kemungkinan risiko keterlibatan.
Oleh karena itu, perusahaan harus menandatangani kontrak di mana terdapat risiko minimum untuk bisnis mereka. Itu selalu merupakan ide yang baik untuk terlibat dalam tawaran tetap (harga tetap) setiap kali proyek tersebut berjangka pendek dan dapat diprediksi.
Jika sifat proyek bersifat eksplorasi, yang terbaik adalah mengadopsi jenis kontrak retainer atau biaya plus.