Sebagai seorang wanita, apa momen memalukan saat Anda berganti pakaian?
Jawaban
Suatu hari yang cerah …….. saya sedang berjalan ke kamar saya karena saya baru saja mandi. Saya masuk ke kamar saya dengan tubuh saya yang ditutupi dengan satu handuk. Karena suami saya sedang pergi untuk rapat ke luar negeri. Dan devar saya (saudara ipar) punya kebiasaan bangun kesiangan. Saya pikir dia pasti sudah tidur dan saya akan segera menyelinap ke kamar saya karena tidak ada orang lain di rumah kami. Saya berhasil mencapai kamar saya. Tetapi betapa terkejutnya saya ketika saya membuka pintu. Saya melihat devar saya mencium celana dalam saya.
Aku berteriak padanya apa yang sedang dia lakukan. Begitu dia berbalik aku melihatnya memegang penisnya dengan tangan yang lain. Aku merasa ingin menamparnya dan saat aku mendekatinya, handukku jatuh dan dalam sekejap aku telanjang bulat di depannya. Aku malu. Dia meninggalkan ruangan itu dalam diam. Aku menangis dan mengambil handukku dan aku mulai mengenakan pakaianku. Tapi saudara iparku masuk lagi ke ruangan itu dan kali ini bahkan aku pun terangsang. Dia telanjang bulat. Aku melempar handukku. Kami mulai berbaikan dan sepanjang hari kami melakukan seks yang mengesankan.. itu benar-benar ossum. Suamiku belum tahu ini. Tapi dia tidak akan marah saat mendengarnya.
Ini adalah waktu ketika saya di kelas 12, pada hari guru. Pada hari guru kami biasa mengenakan pakaian tradisional, jadi pada hari itu saya mengenakan sari. Ketika berbicara dengan teman saya, seorang pria mencap sari saya dan sari saya terlepas sedikit, saya pergi ke ruang kelas terdekat untuk mengenakan sari saya. Saya mengenakannya sambil mengenakannya. Seorang pria bernama Yogesh tiba-tiba masuk ke ruang kelas yang sama, tetapi dia tidak tahu bahwa saya sedang berganti pakaian di sana jadi masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu. Saya masih melakukannya, itu belum selesai ketika dia melihat saya berpakaian, dia langsung keluar dan menutup pintu. Saya pikir itu adalah momen paling memalukan saat mengganti pakaian dalam hidup saya karena dia adalah teman sekelas saya dan saya merasa terlalu malu untuk menghadapinya setelah momen itu. Syukurlah dia tidak memberi tahu ini kepada siapa pun atau mengatakan apa pun kepada saya tentang itu, dia bereaksi seolah-olah dia tidak tahu apa-apa. Mungkin dia adalah orang paling nakal di kelas tetapi momen itu membuktikan betapa dia menghormati seorang gadis.