Badak Sumatera adalah spesies badak tertua yang hidup saat ini, namun keberadaannya mungkin tidak akan bertahan lama lagi. Menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam, terdapat kemungkinan 90 persen populasi badak sumatera yang tersisa akan punah dalam 60 tahun ke depan.
Pelajari lebih lanjut tentang spesies badak yang terancam punah ini.
- Fakta Badak Sumatera
- Dimana Badak Sumatera Tinggal?
- Status Konservasi Badak Sumatera
Fakta Badak Sumatera
Badak Sumatera ( Dicerorhinus sumatrensis ) bukan hanya spesies badak yang paling terancam. Itu juga yang paling unik. Inilah alasannya:
- Ini satu-satunya badak Asia yang mempunyai dua cula. Badak Asia lainnya adalah Badak Jawa dan Badak India yang masing-masing mempunyai satu cula.
- Badak sumatera adalah badak terkecil yang masih hidup , dengan berat kurang dari 1.870 pon (850 kilogram). Panjangnya sekitar 8 kaki (2,5 meter) dan tinggi bahu 5 kaki (1,5 meter).
- Berbeda dengan spesies badak lainnya, badak sumatera memiliki bulu yang lebat. Mereka lebih dekat kekerabatannya dengan badak berbulu yang telah punah dibandingkan dengan badak hidup lainnya.
Dimana Badak Sumatera Tinggal?
Badak sumatera hidup di hutan tropis dan subtropis dataran tinggi dan dataran rendah yang lebat di Asia Tenggara dan pernah tersebar luas dari Himalaya Timur hingga Indonesia.
Tiga subspesies badak sumatera yang diketahui menghuni wilayah berbeda:
- Dicerorhinus sumatrensis lasiotis diyakini telah punah, namun pernah hidup di Bangladesh, Bhutan, India dan Myanmar.
- Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis dulunya terdapat di seluruh Asia Tenggara dan kini hanya ditemukan di Bukit Barisan Selatan, Way Kambas dan Taman Nasional Gunung Leuser di pulau Sumatra, Indonesia.
- Dicerorhinus sumatrensis harrissoni sebelumnya terdapat di seluruh pulau Kalimantan; satu atau dua individu mungkin masih tinggal di Kalimantan, Kalimantan Indonesia.
Status Konservasi Badak Sumatera
Badak sumatera terdaftar sebagai hewan yang terancam punah pada tahun 1996 oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).
Berapa Jumlah Badak Sumatera yang Tersisa?
Menurut laporan tahun 2022 , terdapat 34 hingga 47 badak sumatera yang tersisa, menunjukkan penurunan populasi tahunan sebesar 13 persen dari tahun 2017 hingga 2021.
Ancaman terhadap Badak Sumatera
Seperti hewan langka dan terancam punah lainnya , badak sumatera menghadapi beberapa ancaman, termasuk hilangnya habitat, perburuan liar, dan risiko yang melekat pada populasi yang begitu kecil.
Unit Perlindungan Badak (RPU) diberdayakan oleh pemerintah Indonesia untuk mencegah perburuan cula badak di Sumatera. Tidak ada bangkai badak sumatera yang ditemukan sejak tahun 2006, hal ini mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa melihat badak sumatera – hidup atau mati – merupakan tantangan tersendiri di habitat hutan tropis mereka yang lebat.
Badak sumatera umumnya merupakan makhluk soliter dengan jangkauan yang luas. Penggantian habitat hutan hujan mereka dengan perkebunan kopi, padi, dan kelapa sawit oleh pemukim ilegal berarti badak sumatera kehilangan tutupan hutan penting.
Pada tahun 2018, Indonesia membentuk inisiatif Penyelamatan Badak Sumatera, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan merelokasi badak Sumatera liar serta meningkatkan penangkaran. Penangkaran di penangkaran cukup berhasil. Pada tahun 2023, dua ekor anak badak sumatera telah dilahirkan di Suaka Badak Sumatera di Taman Nasional Way Kambas.