Mengapa sebagian orang tua tidak ingin anak perempuan mereka mengenakan celana dalam?
Jawaban
Menurut saya ada dua alasan. Pertama, mereka pikir itu bentuk seksualisasi terhadap putri mereka sendiri. Kedua, mereka takut akan pandangan orang lain terhadap mereka karena membiarkan putri mereka memakai celana dalam.
Sebelum orang tua saya mengizinkan saya memakai thong, kami mendiskusikan masalah ini. Saya pernah ke pantai sebelumnya dan melihat wanita dari segala usia memakai thong. Kesimpulan kami adalah saya bisa memakai thong, saya tidak diseksualisasikan, tetapi tempatnya harus sesuai. Misalnya, Myrtle Beach tidak mengizinkan thong.
Saya pernah ke Miami beberapa kali saat remaja dan mengenakan celana dalam dan pernah ke French Riviera dan mengenakan celana dalam dan bertelanjang dada saat remaja. Dalam kedua kejadian itu, ada gadis-gadis seusia saya yang berpakaian persis sama dan tidak pernah sekalipun saya merasa rentan, takut, terekspos, atau diseksualisasikan.
Bagi saya, saya serahkan saja pada putri saya jika dia ingin memakai celana dalam. Sekarang dia seperti saya, saudara perempuan saya, dan putri-putrinya. Kami memang memakai celana dalam sesekali. Namun, karena putri saya bisa meminta ayahnya melakukan banyak hal untuknya, dia meminta ayahnya untuk membelikan sebagian besar pakaian dalamnya. Ayahnya akan membelikan pakaian dalam saya dan itu sudah dilakukannya selama bertahun-tahun. Bertahun-tahun yang lalu ibu saya melihat celana dalam saya dan kami memang memberinya beberapa. Dia memakainya sekali dan itu saja. Sama seperti saat kami memberinya celana ketat, dia tidak cocok memakainya.