RIP Uskup Agung Desmond Tutu

Dunia berduka atas meninggalnya Uskup Agung Desmond Tutu, yang menjadi tokoh global yang memimpin perang melawan rezim apartheid Afrika Selatan yang represif saat Nelson Mandela dipenjara. Tutu meninggal hari Minggu karena kanker pada usia 90 tahun di Cape Town, menurut New York Times.
Para pemimpin global memberikan penghormatan kepada Tutu di media sosial setelah berita kematiannya tersiar.
Tutu paling terkenal karena karyanya melawan Apartheid, di mana dia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1984. Tetapi pekerjaan kemanusiaannya berlanjut selama beberapa dekade setelah Apartheid dibongkar. Dia tidak takut untuk melakukan pelanggaran hak asasi manusia di luar negaranya sendiri, termasuk berbicara blak-blakan tentang pendudukan dan perlakuan Israel terhadap warga Palestina.
Barack Obama memberi Tutu Presidential Medal of Freedom untuk pekerjaan kemanusiaan globalnya pada tahun 2009. Tetapi bahkan ketika ia menua, Tutu menyimpan energinya yang paling kuat untuk menyerukan korupsi di dalam negeri, bahkan setelah pemerintah Afrika Selatan beralih dari kontrol minoritas kulit putih menjadi dijalankan oleh mayoritas Kongres Nasional Afrika Hitam.
Tutu meninggalkan istrinya yang sudah lebih dari 60 tahun, Nomalizo Leah Shenxane, empat anak dan tujuh cucu.
Istirahatlah dengan baik, pak.