Data sebagai Produk vs. Data Berbasis Desain: Bagian Memahami Perbedaan. 1

Di dunia yang digerakkan oleh data saat ini, istilah “ data sebagai produk ” sering terdengar.
Ini mengacu pada gagasan bahwa data itu sendiri dapat dianggap sebagai produk yang dapat dibeli dan dijual, sama seperti komoditas lainnya. Namun, konsep ini bisa menyesatkan dan tidak memperhitungkan kompleksitas penuh penggunaan data untuk mendorong keputusan bisnis dan menyelesaikan masalah.
Di sisi lain, data berbasis desain berfokus pada penggunaan pendekatan pemikiran desain untuk memahami kebutuhan dan tujuan pemangku kepentingan dan menciptakan solusi yang memenuhi kebutuhan tersebut melalui data. Pendekatan ini mengakui bahwa memperlakukan data sebagai produk saja tidak cukup untuk benar-benar memahami dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan.
Jadi, apa perbedaan antara kedua pendekatan ini? Mari kita lihat lebih dekat.
Data sebagai Produk: Konsep yang Menyesatkan
Gagasan tentang data sebagai produk menunjukkan bahwa data itu sendiri memiliki nilai yang melekat dan dapat dijual serta dimonetisasi apa adanya.
Namun, ini mengabaikan fakta bahwa data hanyalah informasi mentah dan hanya menjadi berharga jika digunakan untuk memecahkan masalah dan mendorong keputusan.
Pada kenyataannya, nilai data terletak pada apa yang dapat dilakukannya, bukan pada data itu sendiri . Inilah sebabnya mengapa memperlakukan data sebagai produk saja tidak cukup untuk benar-benar mendorong nilai bagi pemangku kepentingan.
Data Berbasis Desain: Pendekatan yang Lebih Holistik
Data yang digerakkan oleh desain menggunakan pendekatan yang lebih holistik untuk menggunakan data guna mendorong keputusan bisnis dan memecahkan masalah.
Pendekatan ini menyadari bahwa data hanyalah satu bagian dari teka-teki dan harus dipertimbangkan bersama faktor lain, seperti kebutuhan dan tujuan pemangku kepentingan, untuk benar-benar mendorong nilai.
Dengan menggunakan pendekatan pemikiran desain, desainer bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk memahami kebutuhan dan tujuan mereka dan menggunakan data untuk menginformasikan pengembangan solusi yang memenuhi kebutuhan tersebut.
Hal ini memungkinkan terciptanya solusi berbasis data yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pemangku kepentingan, bukan hanya mengandalkan data sebagai produk.
Saya akan membahas teknik desain apa saja yang bisa digunakan oleh tim Data & khususnya Data Designer di part 2 & 3, stay tune & subscribe!
Kesimpulan
Memperlakukan data sebagai produk dapat menyesatkan dan tidak memperhitungkan kerumitan penggunaan data untuk mendorong keputusan bisnis dan menyelesaikan masalah.
Sebaliknya, pendekatan berbasis desain yang mempertimbangkan kebutuhan dan tujuan pemangku kepentingan dan menggunakan data untuk menginformasikan pengembangan solusi yang disesuaikan adalah cara yang lebih efektif untuk mendorong nilai melalui data.
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel saya. Jika Anda menikmatinya, silakan tinggalkan komentar, tepuk tangan, atau hubungi saya. Umpan balik dan dukungan Anda sangat dihargai. Nantikan lebih banyak konten di masa mendatang!