Pir Asia adalah sepupu pir yang biasanya terlihat di toko bahan makanan, tetapi buah ini mirip dengan apel dan banyak namanya mencerminkan karakteristik itu. Nama lain buah ini adalah: Chinese pear, Japanese pear, Sand, Nashi, dan apple pear.
Pir Asia berbeda dari yang tradisional Eropa. Pir ini biasanya berbentuk bulat, keras untuk disentuh saat matang, dan siap dimakan setelah panen. Pir Asia mencapai kualitas prima saat matang di pohon, seperti apel dan persik. Pir ini akan renyah, berair, dan sedikit manis dengan sedikit rasa asam, terutama di dekat intinya.
Sementara buah pir Eropa memiliki bagian bawah yang bulat dan bagian atas yang meruncing, buah ini belum siap untuk dimakan sampai agak lunak dan harus dipetik selama tahap hijau dan matang pada suhu kamar. Pir Eropa akan lembut dan berair, dengan rasa yang lebih manis dan lebih lembut. Pir Eropa akan berwarna coklat pada intinya dan rasanya tidak enak jika sudah matang di pohon.
Ada beberapa varietas pir Asia yang tersedia. Pir Jepang lebih berbentuk bulat, sedangkan pir Cina lebih oval atau pyriform (berbentuk buah pir).
Di Amerika Serikat, jenis pir Asia Jepang yang disebut 20th Century atau Nijisseki adalah yang paling populer. Mudah dikenali dengan bentuknya yang bulat dan kulitnya yang kuning mulus. Varietas umum lainnya termasuk pir Hosui berwarna perunggu Jepang dan Ya Li berbentuk buah pir, varietas Cina berwarna hijau pucat.
Pilihan
Pilih buah yang paling harum dan tidak memar dengan sedikit atau tanpa bintik-bintik coklat. Pir Asia matang keras dan tidak melunak. Mereka siap untuk makan saat dibeli.
Penyimpanan
Pir Asia dikenal untuk menjaga dengan baik. Simpan pir seminggu pada suhu kamar atau hingga tiga bulan di lemari es.