Garansi uang kembali

Dec 01 2022
.
Foto oleh Mathieu Stern di Unsplash
  1. Serang masalahnya dan bukan orangnya – Jika kita lebih fokus pada masalah dan bukan orang di depan kita, setengah dari masalah kita akan teratasi. Mari jauhi kebiasaan menyalahkan dan mempermalukan orang lain saat kita merasa salah telah terjadi. Jadilah bagian dari solusi dan bukan masalah.
  2. Jangan menilai niat orang lain- Seringkali terjadi bahwa alih-alih menghadapi atau membicarakannya, kita lebih memilih untuk menjauh dari situasi yang tidak nyaman. Kami memahami sesuatu tentang seseorang dan akhirnya menilai mereka berdasarkan pemikiran kami (Pikiran bukan Fakta). Alih-alih menjadi satu sisi dalam pendekatan kami untuk menangani suatu masalah, kami harus memulai percakapan. Setiap kali berada dalam situasi yang tidak nyaman, coba tanyakan "Apa yang telah saya lakukan untuk menanggung beban itu?" Atau “Apa yang saya lakukan untuk membuat Anda kesal? Saat kita mengarahkan perhatian percakapan pada diri kita sendiri, kita sebenarnya memicu respons yang sangat dibutuhkan dari pihak lain dan mereka juga mendapat kesempatan untuk menceritakan kisah dari sisi mereka.
  3. Ambil inisiatif – Ini bukan tentang siapa yang benar atau siapa yang salah, ini tentang mengakhiri masalah mendesak yang membutuhkan perhatian penuh kita secara konklusif. Kita tidak bisa terus menunggu orang lain mengambil alih situasi. Jika Anda merasa bahwa hubungan atau orang itu lebih besar dan berharga dalam hidup Anda daripada masalah itu sendiri, lakukanlah dan selamatkan hubungan itu terlebih dahulu.