TEKNOLOGI MEMPENGARUHI SIAPA KITA SEBAGAI MANUSIA
Apakah kita memiliki kebijaksanaan untuk mengembangkan teknologi yang membuat kita menjadi orang yang lebih baik?
Teknologi berkembang lebih cepat dari sebelumnya. Pada tingkat yang eksponensial, dampak teknologi — baik yang bermanfaat maupun yang berbahaya — juga meningkat. Namun, kurva eksponensial tidak bertahan selamanya, terutama di planet yang terbatas.
Mudah dibayangkan bahwa algoritme media sosial yang kini menimbulkan masalah kesehatan mental malah bisa membuat kita lebih sehat, bijak, dan tangguh. Algoritme media sosial yang sama yang mendorong polarisasi dapat membangun konsensus dan komunitas. Tapi kenapa tidak?
Perkembangan teknologi harus selalu berjalan seiring dengan perkembangan masyarakat lainnya. Teknologi yang muncul secara teori dapat memungkinkan insentif ekonomi yang lebih sehat, tata kelola yang lebih gesit, dan pertumbuhan manusia.
Namun, perusahaan, yang terikat oleh dinamika persaingan, saat ini hanya memiliki sedikit insentif untuk mengubah model bisnis mereka, dan pemerintah memiliki kemampuan yang terbatas untuk mengatur teknologi dengan cara yang gesit: Jika, misalnya, Facebook tunduk pada undang-undang yang sama yang mengikat profesional kesehatan atau pengacara untuk bertindak demi kepentingan terbaik pelanggan, dunia sekarang mungkin terlihat sangat berbeda.
Namun, perkembangan teknologi tidak dapat dan tidak boleh dihentikan: Masyarakat yang memutuskan untuk tidak menggunakan bajak sudah tidak ada lagi; demikian pula perusahaan yang memutuskan untuk tidak memasarkan produknya di Google, Facebook atau Amazon sudah tidak ada lagi. Kami berpendapat bahwa setiap strategi masa depan yang tidak mengambil keuntungan dari teknologi baru akan tetap tidak berarti dalam sejarah. Apakah kita suka atau tidak.
Sampai taraf tertentu, nilai-nilai kemanusiaan selalu memengaruhi jenis teknologi yang kita kembangkan. Pada saat yang sama, teknologi telah mempengaruhi nilai-nilai kita. Sekarang akan menjadi lebih kritis dari sebelumnya untuk berpikir tentang bagaimana kita mengembangkan jenis teknologi yang membuat kita menjadi orang yang lebih baik — bukan lebih buruk.
Dalam opini Helsingin Sanomat mereka Olli-Pekka Heinonen dan Kaarlo Hildén berpendapat bahwa peningkatan hasil belajar dan pencapaian pendidikan bukanlah tujuan yang memadai jika kita tidak mampu mengubah model mental yang menyebabkan masalah kita sejak awal. Demikian pula, perkembangan teknologi harus dimanfaatkan untuk mengembangkan kemampuan yang membantu kita membingkai ulang cara kita memandang dunia dan menciptakan keinginan batin untuk bertindak secara berbeda.
Di satu sisi, kita perlu memahami bagaimana struktur sosial memandu perkembangan teknologi. Di sisi lain, kita harus bertanya pada diri sendiri pertanyaan yang sangat sulit mengenai sifat kemanusiaan: apakah kehidupan yang bermakna itu? Apa itu kebijaksanaan atau pertumbuhan rohani?
Ke depan, pengembang teknologi juga harus menjadi ahli kemanusiaan.
Oleh Katri Kallio, Futures Lead, VTT Technical Research Center of Finland dan Thomas Holm, Co-founder, Leapfrog Projects.