Kekuatan pola pikir (efek plasebo) | Studi pekerja hotel
Olahraga sering diresepkan sebagai intervensi terapeutik untuk berbagai kondisi kesehatan, termasuk penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Meskipun manfaat olahraga sudah mapan, mekanisme yang mendasari manfaat ini tidak sepenuhnya dipahami. Para peneliti telah lama menduga bahwa efek plasebo mungkin berperan dalam hubungan antara olahraga dan kesehatan.
Dalam studi yang dilakukan oleh Alia J. Crum dan Ellen J. Langer dari Harvard University, penulis menguji apakah hubungan antara olahraga dan kesehatan dimoderasi oleh pola pikir seseorang. Studi tersebut melibatkan tujuh hotel yang secara acak ditugaskan ke salah satu dari dua kondisi: informasi atau kontrol. Petugas kamar hotel, yang membersihkan rata-rata 15 kamar sehari, direkrut sebagai peserta. Empat hotel ditugaskan ke kondisi informasi, dan tiga ditugaskan ke kondisi kontrol. Penelitian tersebut melibatkan 84 petugas kamar wanita yang bekerja di tujuh hotel berbeda.
Mereka yang dalam kondisi sadar diberitahu bahwa pekerjaan yang mereka lakukan (membersihkan kamar hotel) adalah olahraga yang baik dan memenuhi rekomendasi Surgeon General untuk gaya hidup aktif. Meskipun perilaku sebenarnya tidak berubah, 4 minggu setelah intervensi, kelompok yang diinformasikan menganggap diri mereka berolahraga lebih banyak secara signifikan daripada sebelumnya. Hasilnya, dibandingkan dengan kelompok kontrol, mereka menunjukkan penurunan berat badan, tekanan darah, lemak tubuh, rasio pinggang-pinggul, dan indeks massa tubuh. Hasil ini mendukung hipotesis bahwa olahraga memengaruhi kesehatan sebagian atau seluruhnya melalui efek plasebo.
Manfaat terapeutik dari efek plasebo diterima secara luas sehingga penghitungannya telah menjadi standar dalam uji coba obat klinis untuk membedakan efek farmasi dari efek plasebo dan efek plasebo dari faktor pembaur lain yang mungkin, termasuk remisi spontan dan riwayat alami dari efek plasebo. kondisi. Secara lebih umum, penelitian menunjukkan bahwa 60 hingga 90% obat dan terapi lain yang diresepkan oleh dokter bergantung pada efek plasebo untuk keefektifannya.
Efek plasebo adalah fenomena di mana harapan atau keyakinan seseorang tentang pengobatan atau intervensi dapat menyebabkan mereka mengalami peningkatan yang dirasakan dalam kondisi mereka, bahkan jika pengobatan itu sendiri tidak aktif atau tidak memiliki bahan aktif. Dengan kata lain, efek plasebo adalah respons psikologis yang dapat terjadi ketika seseorang percaya bahwa suatu pengobatan akan bermanfaat, terlepas dari apakah pengobatan tersebut benar-benar memiliki efek fisiologis.
Efek plasebo tidak harus melibatkan pil inert atau prosedur palsu. Simbol, keyakinan, dan harapan dapat menimbulkan kejadian fisiologis yang kuat, baik positif maupun negatif.
Dalam studi yang dilakukan oleh Crum dan Langer, para peneliti menyelidiki peran efek plasebo (peran moderasi pola pikir) dalam hubungan antara olahraga dan kesehatan. Jika hipotesis itu benar, meningkatkan latihan yang dirasakan, terlepas dari latihan yang sebenarnya, akan diharapkan menghasilkan manfaat kesehatan berikutnya (efek plasebo).
Temuan ini menunjukkan bahwa persepsi olahraga dan hubungannya dengan kesehatan mungkin memainkan peran penting dalam manfaat fisiologis yang terkait dengan aktivitas fisik. Meskipun studi tersebut melibatkan ukuran sampel yang kecil, hasilnya meyakinkan dan menunjukkan bahwa pola pikir penting dalam hal olahraga dan kesehatan.
Kesimpulannya, efek plasebo memainkan peran penting dalam manfaat fisiologis yang terkait dengan aktivitas fisik. Keyakinan dan harapan dapat menimbulkan kejadian fisiologis yang kuat, baik positif maupun negatif. Karena itu, sangat penting untuk mempertimbangkan peran pola pikir dalam hal olahraga dan kesehatan. Olahraga yang dirasakan, terlepas dari olahraga yang sebenarnya, dapat menyebabkan manfaat kesehatan selanjutnya, menyoroti potensi kontrol psikologis yang dimiliki orang atas kesehatan mereka. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi penyedia layanan kesehatan dan pembuat kebijakan, yang mungkin mempertimbangkan peran pola pikir saat mempromosikan olahraga dan perubahan perilaku lainnya untuk penyakit kronis.
Pengambilan kunci
- Masalah pola pikir: Studi ini menemukan bahwa subjek yang diberi tahu bahwa pekerjaan mereka (membersihkan kamar hotel) adalah olahraga yang baik menganggap diri mereka lebih banyak berolahraga secara signifikan daripada sebelumnya, meskipun perilaku mereka yang sebenarnya tidak berubah. Peningkatan penurunan berat badan, tekanan darah rendah, dll juga diamati. Ini menunjukkan bahwa pola pikir seseorang dapat memengaruhi persepsi tentang olahraga dan berpotensi memengaruhi hasil kesehatan.
- Efek plasebo sangat kuat: Studi ini mendukung gagasan bahwa efek plasebo berperan dalam manfaat psikologis yang terkait dengan olahraga. Keyakinan belaka bahwa seseorang sedang berolahraga dapat menghasilkan manfaat kesehatan selanjutnya, bahkan jika perilaku olahraga yang sebenarnya tidak berubah.
- Persepsi kesehatan penting: Ada bukti yang menunjukkan bahwa persepsi kesehatan terkait dengan hasil kesehatan yang sebenarnya. Dengan mengubah pola pikir dan persepsi seseorang tentang olahraga, seseorang dapat memperoleh respons fisiologis yang positif dan berpotensi meningkatkan kesehatannya